Oleh: RICHARD MARSAHALA SITOHANG,SH Ketua Bidang Dana dan Usaha DPP PSB SITOHANG P ada dasarnya manusia merupakan Mahluk Sosial, yang pe...
Oleh: RICHARD MARSAHALA SITOHANG,SH
Ketua Bidang Dana dan Usaha DPP PSB SITOHANG
Pada dasarnya manusia merupakan Mahluk Sosial, yang perlu interaksi dengan sesamanya. Manusia membutuhkan orang lain dalam hidupnya untuk berinteraksi satu sama lain serta untuk memenuhi "kebutuhan sosial" untuk hidup berkelompok dengan manusia lain. Manusia memang telah dikodratkan untuk hidup bermasyarakat dan berinteraksi satu sama lain dan perlu ada hubungan timbal balik antar sesama manusia dimanapun dia berada.
Interaksi-interaksi itulah yang kemudian melahirkan sesuatu yang dinamakan lingkungan hidup, yang kemudian terbentuklah keluarga, kelompok masyarakat, Punguan Marga (paguyuban) dan lainnya. Lingkungan hidup itu sebagai tempat berlangsungnya bermacam-macam interaksi sosial antara anggota atau kelompok masyarakat beserta pranatanya dengan simbol dan nilai serta norma normanya.
Salah satu interaksi yang terbentuk dalam lingkungan hidup, karena kesamaan history adalah Punguan Marga, begitu juga dengan keluarga besar Marga Sitohang yang bersatu hati membentuk Punguan Sitohang dohot Boruna.
KERJA TIM (TEAM WORK)
Punguan Marga merupakan bersatunya beberapa individu masyarakat Batak yang kemudian membuat “Tim” karena kesamaan Marga, asal atau history terutama di perantauan
Masyarakat Batak memiliki kebiasaan untuk hidup merantau dengan maksud untuk mencari kehidupan yang lebih baik, pendidikan dan lain-lain. Masyarakat Batak terbilang sangat menghargai adat istiadat suku Batak, sehingga meskipun berada di tanah perantauan akan tetapi tetap melaksanakan tradisi-tradisi suku Batak baik suka maupun duka.
Tim (team) yang terbentuk biasa dinamakan “Punguan”, yang membentuk jalinan persaudaraan untuk kepentingan bersama baik suka maupun duka, begitu juga saling tolong menolong dari semua segi kehidupan, sehingga diperlukan kerja tim (team) untuk tercapainya keinginan yang baik ini.
Dalam membangun Kerja Team, kita bisa belajar dan meniru pola kerja dari semut, Meskipun kecil, semut memberikan contoh yang luar biasa dalam bekerja sama, rajin dan mempunyai perencanaan yang baik. Semut dapat mengangkat beban yang jauh lebih besar dari badannya sendiri, mereka bekerja sama dan bahu membahu. Seekor kecoa (lipas) yang sudah mati, yang tubuhnya jauh berkali-kali lebih besar bisa dipindahkan oleh sekelompok semut kesarangnya, tidak perduli sarangnya jauh atau bahkan naik atau mendaki, mereka tetap melakukan dengan focus dan bergotong royong.
Dikelompok tersebut tidak ada yang merasa dirinya lebih pintar, lebih hebat atau lebih kuat, mereka berjalan searah tidak Tarik-tarikan menuju satu tujuan bersama. Semut juga mempunyai perencanaan yang baik, mereka akan mempersiapkan bekal makanan mereka untuk musim hujan dan kemarau dan yang perlu diperhatikan, bahwa semut akan menegur atau bersalaman dengan semua teamnya/koloninya ketika berpapasan dengan tidak memperdulikan status mereka masing-masing.
Membangun kerjasama dalam tim yang baik dan efektif mempunyai sebuah tantangan tersendiri, tetapi hal itu dapat terwujud dengan beberapa langkah dibawah ini :
- Membangun kepercayaan, menjaga kepercayaan dan saling menghormati (Respect)
Sebagai tim yang berarti ada sejumlah orang yang memiliki pemikiran, cara pandang dan pendapat masing-masing harus bisa tetap saling menghormati satu sama lain. Dengan saling percaya, menjaga kepercayaan yang deberikan oleh sesama anggota tim/punguan dan saling menghormati agar mempermudah bekerja sama.
- Leader tim harus memfasilitasi komunikasi diantara anggota tim
Bertujuan untuk menciptakan atmosfir komunikasi yang terbuka, transparan dan jujur. Setiap anggota tim berhak untuk mengekspresikan dirinya dalam bentuk pemikiran, opini, sampai solusi yang menjawab permasalahan yang ditemui punguan.
- Mempunyai sikap saling memiliki / Sense of belonging
Anggota tim/punguan yang telah mendapatkan ekspektasi dan komunikasi yang jelas mengenai tujuan Punguan itu sendiri akan memiliki komitmen akan tindakan dan aksi kongkrit terhadap punguan. Sikap saling memiliki akan semakin mendalam saat anggota punguan menghabiskan waktu bersama mengembangkan norma atau panduan yang berlaku pada punguan secara bersama. Selain itu, pemimpin punguan sebaiknya mengikut sertakan anggota punguan dalam proses pengambilan keputusan sebagai realisasi dari kerja sama punguan.
- Evaluasi performa tim/punguan dan umpan balik
Setelah selesai setiap program punguan, jangan lupa untuk melakukan evaluasi tentang performa ekspektasi dan tujuan punguan. Meminta kepada semua anggota punguan untuk memberikan umpan balik. Hal ini perlu untuk mengukur apakah pencapaian kinerja punguan sudah maksimal atau belum sesingga dapat sebagai acuan untuk memperbaiki kinerja untuk proyek punguan selanjutnya.
KERJA TOM ( Tom Kucing )
Tom adalah se-ekor kucing rumah berwarna abu-abu kebiruan (warna bulu Tom sangat mirip dengan warna bulu kucing biru Rusia) yang hidup dalam kemanjaan. Tom mempunyai semangat dan bertekat bulat untuk menjaga rumah tinggalnya dari Jerry seekor tikus kecil berwarna coklat yang selalu tinggal dekat dengan di mana Tom hidup. Tom sangat cepat marah dan mudah tersinggung, sementara Jerry adalah karakter yang hidup bebas dan sangat pandai mengambil kesempatan.Sudah menjadi takdir alam bahwa Kucing dengan Tikus tidak selalu cocok, Tom dan Jerry selalu bertengkar dengan perbandingan skala ukuran tubuh yang jika dilihat tidak adil. Tom kucing lebih besar berbanding Jerry tikus, secara fisik seharurnya Tom yang menang atas Jerry dalam setiap episode filmnya, tapi ternyata dengan kecerdikan, kecerdasan dan kekreatifan jerry dia bisa mengalahkan tom dengan jebakan dan perangkap yang diciptakannya.
COMMENTS